Peranan pola nutrisi yang baik adalah sepertiga dari keseluruhan pola hidup fitnes (fitnes lifestyle) yang baik. Duapertiga yang lain adalah latihan dan istirahat. Masing-masing dari tiga elemen ini adalah sama pentingnya, tidak ada satupun yang lebih penting dari yang lain.
Layaknya sebuah tiara, ketiga elemen ini saling melengkapi dan menunjang. Latihan, tanpa didukung oleh pola nutrisi dan porsi istirahat yang cukup tidak akan memberikan hasil yang optimal, dan bahkan bisa menyebabkan turunnya daya tahan tubuh secara tajam, sehingga tubuh kita menjadi lebih rentan terhadap penyakit maupun cedera. Sementara pola nutrisi yang sehat dan baik namun tidak diikuti oleh porsi latihan dan istirahat yang seimbang akan membuat gaya hidup fitnes menjadi timpang, tidak menghasilkan kemajuan fisik yang baik. Sama halnya pula bila konsentrasi upaya kita ada pada maksimalisasi istirahat, namun tanpa disertai pola latihan dan nutrisi yang menunjang, hanya akan membuat tubuh kita menjadi gemuk dan menjadi sumber penyakit.
Intinya adalah keseimbangan. Jadi sekadar keberadaan dari ketiganya saja tidak cukup. Kehilangan salah satu dari ketiga faktor ini pun akan menyebabkan ketidakseimbangan yang semakin mendalam. Selain itu ada hal yang tak kalah pentingnya dalam mencapai keseimbangan ini, yakni adanya pemahaman bahwa ketiga ini bukanlah beban tambahan kehidupan yang mengkonsumsi waktu lebih banyak daripada saat tidak menjalankannya. Untuk aspek latihan, memang memerlukan suatu komitmen tambahan aktivitas dari tidak melakukan menjadi melakukan. Namun apabila kita memiliki jenjang prioritas hidup yang jelas pada kesehatan, maka komitmen penambahan aktivitas latihan tidak akan menjadi beban. Sementara untuk aspek makan dan istirahat, aktivitas ini memang sudah dilakukan setiap hari, terlepas dari berjalan atau tidaknya gaya hidup fitnes ini. Yang berbeda hanyalah pada penerapannya, di mana kita menambah pengetahuan akan apa yang baik dan sehat untuk kita lakukan dan menerapkan pengetahuan yang sudah didapat tersebut ke dalam kehidupan kita sendiri. Istilah lainnya adalah melakukan perubahan (baik dalam jenis, jumlah dan jadwal) yang berarti bagi pola nutrisi dan istirahat baik kita menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dasar dari ke tiga aspek gaya hidup fitnes ini sehingga kita mendapatkan pengertian yang mendalam mengenai alasan fundamental melakukannya.
Latihan
Latihan memberikan stimulus (rangsangan) untuk menciptakan kebutuhan bagi tubuh untuk menyesuaikan diri (beradaptasi). Latihan, baik latihan beban maupun latihan aerobik, merupakan aktivitas fisik yang menimbulkan tekanan yang berbeda pada tubuh. Dalam latihan beban yang memiliki intensitas beban yang tinggi, tubuh akan ‘dipaksa’ menyesuaikan diri dengan membesarkan jaringan otot yang dilatih. Dalam latihan aerobik, tubuh akan beradaptasi dengan cara meningkatkan efisiensi fisiologis yang menyebabkan peningkatan stamina.
Nutrisi
Nutrisi merupakan fuel (bahan bakar) untuk latihan maupun pemulihan. Saat latihan, penyediaan energitubuh yang berasal dari makanan akan terkuras secara drastis, sehingga timbullah kebutuhan pada fisik kita agar apa yang terkuras tersebut segera dikembalikan. Jika tidak, tubuh biasanya akan mulai “memakan ototnya sendiri” untuk diubah menjadi cadangan energi. Keadaan ini seringkali dikenal dengan nama katabolisme, keadaan di mana tubuh mencari sumber energi dari dalam karena tidak mendapatkan suplaienergi (makanan) dari luar.
Nutrisi berperan sangat penting dalam mengembalikan energi yang terkuras saat latihan, serta menyediakan bahan baku untuk memperbaiki otot-otot yang rusak akibat latihan, juga membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tubuh untuk memulihkan diri. Apabila suplai nutrisi cukup pada jadwal, jumlah, dan jenis yang tepat, maka akan sangat memungkinkan tubuh untuk pulih secara maksimal.
Pemulihan / Istirahat
Pemulihan / istirahat adalah waktu atau kesempatan yang diperlukan oleh tubuh untuk mengisi kembali bahan bakar (nutrisi) tersebut dan meredakan tekanan pada dua sistem tubuh: sistem jaringan otot lokal, dan sistem pusat syaraf. Kuantitas dan kualitas pemulihan sangat menentukan kesiapan syaraf tubuh dan otot untuk menghadapi rangsangan pertumbuhan berikutnya (latihan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar